Allah Sumber RahmatPancaran Air Hidup 30 Juni 2021
Bacaan: Bilangan 6 : 22 – 27| Pujian : KJ. 457
Nats: “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, …” (Ayat 24)
“Bacaan: 2 Raja-raja 20 : 1 – 11 | Pujian: KJ. 344
Nats: “Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN.” (Ayat 5b)
Ada yang mengibaratkan bahwa dalam kehidupan ini penuh dengan proses Trial dan Error. Proses untuk mencoba sesuatu dan mengalami kegagalan. Seberapa sering kita mencoba/ berusaha dan seberapa sering kita mengalami kegagalan, itu akan mempengaruhi cara pandang dan semangat kita dalam menjalani kehidupan. Yang menjadi pertanyaan utama bagi kita, “Apakah dalam setiap usaha, kita selalu menyertakan Tuhan untuk campur tangan? Apakah dalam setiap kegagalan, kita dapat melihat kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita?”.
Hizkia adalah seorang raja yang baik di mata Tuhan. Ia adalah seorang pembaru dalam tatanan kehidupan Kerajaan Yehuda. Dia memimpin bangsa Yehuda untuk lebih menaati kehendak Allah dengan cara menyingkirkan berhala-berhala yang merusak iman mereka. Ketika proses pembaruan belum selesai, Hizkia sakit parah. Pergumulannya semakin berat karena pada saat itu Kerajaan Asyur sedang menyerang Kerajaan Yehuda. Terlebih lagi Hizkia harus bergumul ketika Nabi Yesaya menyampaikan pesan bahwa Ia akan segera meninggal dunia sedangkan kerajaan Yehuda sendiri belum menentukan pewaris tahta jika nanti Hizkia meninggal. Hizkia tidak menyerah dengan keadaan yang sudah ditetapkan bagi dirinya. Ia tetap berusaha mengambil hati Allah dalam doanya. Ia memohon pertolongan Allah agar mengasihaninya. Allah tergerak oleh doa Hizkia dan memberikan kesempatan Hizkia untuk hidup 15 tahun lagi.
Setiap kita pasti mempunyai pergumulan dan bisa jadi kita ada dalam situasi yang benar-benar terpuruk. Karya Allah dalam diri Hizkia mengingatkan kita bahwa Allah benar-benar berkuasa terhadap hidup manusia. Dalam setiap pergumulan dan kegagalan yang kita alami dibutuhkan iman yang kuat untuk selalu datang berserah kepada Tuhan. Dengan segala kerendahan hati, kita berdoa memohon campur tangan Allah di dalam setiap perjalanan hidup kita. Yakinlah bahwa setiap kegagalan yang kita alami adalah proses pembelajaran untuk mengukur sejauhmana kita menghayati kehidupan menjadi lebih baik lagi di hadapan Tuhan. (RM).
“Bangunlah tembok ratapan berdasar kasih Allah.”
0 Komentar